A. Apa sih organisasi itu?
B. Tujuanya apa sih untuk membuat organisasi?
C. Trus apa dasar-dasar pembentukan organisai itu?
D. Mengapa kita mempelajari organisasi?
E. Apakah semua orang butuh berorganisasi?
F. Gimana teorinya berorganisasi?
Mungkin ini yang Sering Muncul Mengenai Organisasi
A. Apa sih organisasi itu?
Organisasi merupakan wadah dimana individu-individu berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Melalui organisasi manusia akan lebih mudah dalam mencapai tujuan yang lebih besar.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Gibson, Gobbins, dkk. Dapat disimpulkan bahwa organisasi itu:
· Kumpulan individu
· Memiliki tujuan
· Koordinasi
B. Tujuanya apa sih untuk membuat organisasi?
Hampir semua manusia untuk memenuhi kebutuhannya, ia perlu hidup berklompok atau berorganisasi. Dengan tujuan:
· Memberikan kenyamanan dalam penyaluran bakar, minat dan keadilan.
· Membatu seseorang untuk menghadapi kesulitan.
· Memberikan dorongan semangat.
· Klompok dapat memberi perngarahan dan bimbingan dalam meningkatkan prestasi seseorang.
· Klompok dapat memberikan kepuasan yanag bersifat psikologis dan kepuasan sosial.
C. Trus apa dasar-dasar pembentukan organisai itu?
Kebutuhan manusia
ð Psikologi (rohani)
ð Fisik (jasmani) => tidak terbatas.
D. Mengapa kita perlu mempelajari organisasi?
Dapat dikatakan organisasi merupakan kendaraan yang di fungsikan untuk melancarkan dan memuluskan harapan, keinginan harapan dan tujuan. Dan apakah kendaraan tersebut terawat dengan baik apa atau tidak? Apakah kendaraan tersebut sering mogok? Apakah selama ini kondisi mesin dan fisik tidak bermasalah?
kondisi organisasi dapat diibaratkan dengan kondisi mesin kendaraan. Ada perangkat yang bersifat fisik dan non fisik. Kondisi fisik (hard side) suatu organisasi yang nampak pada struktur organisasi, sisitem organisasi, teknologi dan design organsasi. Adapun yang bersifat non fisik (soft side) merupakn perangkat lunak dalam organisasi yang tidak dapat dilihat secara langsung. Namun dapat di perhatikan melalui orang-orang dalam organisasi tersebut. Conto bisa gaya kepemimpinan organisasi, kongflik organisasi dan budaya organisasi.
E. Apakah semua orang butuh organisasi?
Coba perhatikan diri anda.
Apakah anda memiliki keluarga? Bukankah keluarga juga disebut organisasi.
Pernahkah anda sakit? Dimana atau kemana anda berobat? Apa tempat itu terdapat organisasi? Dimana anda sekolah?
Dapatkah kita lepas dari organisasi? Ternyata tidak kita sadari bahwa kita selalu dalam lingkup organisasi. Apalagi di era global ini. Keberadaan organisasi sangat penting.
F. Bagaimana teori berorganisasi?
Banyak teori-teori yang ditemukan dan kembangkan oleh para-para ilmuan seperti Adam Smith (1776), Frederic Taylor (1911) dan teori menurut islam. Saya mengitip salah satu para ahli yang bernama,
Douglas McGregor (teori X dan teori Y)
Setelah Douglas mempelajari bagaimana manajer memperlakukan karyawanya. Ia berpendapat bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokan asumsi tetentu dan manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap bawahannya terhadap asumsi bahwa manusia memiliki sifat positif (teori X) dan sifat negatif (teori Y).
Teori (X)
a) Pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan berusaha menghindar.
b) Para pegawai perludipaksa, dikendalikan, diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c) Pegawai akan mengelak dari tanggung jawab.
d) Pegawai tidak memiliki ambisi/motivasi dalam pekerjaan.
Teori (Y)
a) Pegawai melihat pekerjaan sebagai suatu yang biasa seperti istirahat dan bermain.
b) Manusia dapat mengarahkan dan mengandalkan diri jika merasa terkait pada tujuan.
c) Rata-rata orang belajar untuk menerima dan mencari tanggung jawab.
d) Kreatif.
Islam memandang tentang manusia sebagai mahluk yang memiliki kewajiban untuk berikhtiar mencari rizeki, dalam tuntutan bahwa:
a) Manusia dilahirkan bersih harus diisi dengan yang baik, tidak boleh malas karena malas adalah penyakit (HR. Buhkori: 3039).
b) Berkerja dalam rangka mengejar kebaikan (HR. Muslim: 4816)
c) Brtsnggung jawab atas diri, keluarga dan masyarakat (Bukhari 2368).